Jumat, 18 April 2014

PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK (COPAS)

Di suatu sore, saya hanya duduk berdua dengan Ali 10y. Ketiga balita saya sedang asyik berenang di back yard. Saat itu, Ali melihat botol susu dengan keterangan bahwa susu tersebut berasal dari sapi yang bebas dari hormon pertumbuhan. "From cows not treated with the growth hormone rBST" kata Ali. "Ummi memangnya apa sih akibatnya kalo kita makan makanan yang mengandung hormon rBST?" Tanyanya.

"Yes!!!!!!got it!!!" Dalam hatiku

Alhamdulillah, bagi saya ini adalah kesempatan emas yang Allah berikan untuk menyampaikan pendidikan seks
tahapan selanjutnya pada Ali melalui pertanyaan ini. Terlebih lagi, sebentar lagi sekolahnya akan memberikan ilmu tentang hal ini dari sudut pandang yang sedikit berbeda dan menggunakan bantuan video berperingkat PG "parental guidence". Saya merasa perlu berkomunikasi lebih awal sebelum Ali mengetahui konsepnya dari sudut pandang lain.

Diskusi pun mengalir, dari jawaban mengenai hormon pertumbuhan menjadi pembicaraan seputar seksual. Topik yang sempet terbahas dari pertemuan singkat ini kurang lebih mencakup point-point ini:
1. Hormon pertumbuhan bisa mempercepat akil baligh seorang anak
2. Banyaknya anak yang secara tubuh sudah baligh namun secara mental masih belum dewasa
3. Sudah baligh itu berarti tubuh kita sudah siap bereproduksi, dan perempuan itu sudah bisa hamil
4. Namun sudah siap hamil belum tentu sudah siap menjadi orang tua
5. Terlebih untuk perempuan, saat sudah baligh harus lebih menjaga diri
5. Banyak kasus remaja yang melakukan pergaulan secara bebas dengan melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan oleh suami istri namun dilakukan tanpa pernikahan
6. Hal seperti itu yang disebut dalam Al-quran sebagai perzinahan dan merupakan dosa besar
7. Pandangan adalah panah-panah syaitan, karena semua bermula dari pandangan. Di Al-quran disebutkan "jangan mendekati zina" mendekatinya saja sudah tidak boleh
8. Zina mata itu meihat yang diharamkan, zina tangan itu menyentuh dll, kemudian memberi pesan untuk mulai menundukan pandangan
9. Di indonesia, remajanya hampir 60 persen sudah melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan.
10. 28 persen diantaranya bahkan mengaborsi kandungannya. Dilakukan secara diam-diam
11. Pasangan sejenis (gay dan lesbian) dilarang dalam islam
12. Memberi pesan untuk menghormati wanita, kemudian menganalogikan bahwa Ali punya adik perempuan, dan tidak mau diganggu.
13. Memberi pesan untuk melindungi shafiyah dari segala kemungkinan perbuatan buruk terhadapnya
14. Tidak perlu belajar tentang hal itu melalui video edukasi
Beberapa komentar ali yang saya ingat:
1. "Wah ummi, kalo gitu di indonesia udah parah ya? Kalo gitu sama aja dong di indonesia sama di usa" saya jawab "dimanapun kita, kita adalah kita, anak muslim!!"
2. "Oh ya mi bahkan di beberapa state di amerika, aborsi malah dilegalkan"
3. "Oh ya mi, di amerika malah ada pernikahan sejenis lho" saya jawab: "bahkan ada beberapa orang indonesia yang sengaja pindah ke usa supaya bisa legal menikah dengan yang sejenis" he said "really??? yucky!!"

Diskusi saya bawakan dengan penuh hati-hati karena khawatir salah dalam memilih kata-kata. Setiap konsep yang disampaaikan saya akhiri dengan pertanyaan "ngerti li maksud ummi?" Dan ali selalu mengangguk. Mungkin karena ia mengkolaborasi ilmu yabg ia baca dari buku science dan agama.

Diskusi kami tutup dengan sedikit ilustrasi. Saya bilang "nanti di sekolah aa akan ada pelajaran tentang reproduksi manusia, tapi ada sesi yang menggunakan video ilustrasi. Ummi gak ijinkan aa ikut sesi itu karena khawatir akan memperlihatkan aurat didalamnya. Coba aa lihat lebah, apa ia perlu menonton video edukasi untuk tau bagaimana cara membuat sarang?" Wkwkkwwk kami pun berdua tertawa. "Tidak sayang..... Karena Allah telah memberi petunjuk kepada makhluknya. Begitu juga Ali kelak akan tau pada waktunya"

Seminggu kemudian surat ijin orang tua untuk mengikuti kegiatan Family Life Education pun datang. "Ummi my teacher said that we will learn about pubertas" "ok ummi tulis gak ijinin ya nak, insya Allah islam sudah punya konsep sendiri untuk mengajarkan tentang pubertas"

"Ya Allah terimakasih untuk setiap kesempatan emas yang Engkau berikan bagi kami untuk membimbing anak-anak kami. Kini kami serahkan mereka sepenuhnya kepadamu. Lindungi mereka ya Allah. Jagalah kesucian diri mereka"

SUMBER: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201239830992538&set=a.1264147418506.31715.1674365030&type=1