Kamis, 05 Maret 2015

HERD IMMUNITY? NO WAY

Bismillah
Alhamdulillah for Islam

Islam adalah jalan hidup. Way of life. Bukan sekedar ritual tanpa makna. Setiap sendi kehidupan, ada aturannya dalam Islam. Ga percaya? Urusan ke kamar kecil ada aturannya. Urusan makan dan minum ada tuntunannya. Urusan kesehatan? Sakit? Jangan ditanya. Ada. Lengkap!

Sebagai muslim, harusnya rujukan kita pertama kali tentu adalah Allah dan RasulNya. Untuk urusan yg sifatnya duniawi pun, seperti kesehatan, tetap rujukan awalnya adalah Allah dan RasulNya. Apa artinya ini menafikan perkembangan teknologi di dunia medis? Tentu saja tidak. Akal yg dipunyai manusia harus digunakan sebaik-baiknya utk kemaslahatan umat. Namun pemanfaatan akal ini punya rambu. Ya itu tadi, merujuknya kembali hanya kepada Allah dan RasulNya.

Oleh karena itu, saat kita seorang muslim menjumpai teori atau ilmu yg sifatnya duniawi, periksa dulu, ada ga dalam Qur'an dan sunnah. Dan PASTI ADA :)
Yup, ada tuntunannya.

Kalaulah kita sekiranya menemukan satu ilmu atau teori atau metode yang nampaknya baru, ya periksa dulu. Bertentangan dg syariat ga? Contohnya teori Herd Immunity alias teori Kekebalan Kelompok. Menurut teori ini bila satu kelompok atau sekumpulan orang yg tinggal di satu wilayah memenuhi cakupan vaksinasi sebesar 95% maka akan terbentuk kekebalan kelompok. Artinya, bila ada virus atau bakteri yg menginfeksi wilayah tsb,anrtibodi kelompok yg sudah tervaksin itu mampu mengalahkan serangan virus atau bakteri itu tadi. Itu logika nya mereka yang mendukung vaksinasi.

Dimulailah kampanye utk vaksin dengan tujuan pemenuhan target cakupan agar Herd Immunity ini terbentuk. Bagaimana jika cakupan tak tercapai? Ya kekebalan kelompok tak terbentuk. Siapa yang salah? Ya siapa lagi kalau bukan orang-orang yang menolak divaksin yang menyebabkan kekebalan itu gagal terpenuhi. Wheew!

Sebenarnya ada ga sih konsep kekebalan dalam Islam? Nah, ini...harusnya yang kita pikir sebelum menelan teori barat mentah-mentah lalu menerapkannya mentah-mentah dan kemudian membabi buta menyalahkan orang lain yang tidak sepaham dengannya. Kita kembali ke syariat. Ajukan pertanyaan mendasar itu. Adakah konsep kekebalan dalam Islam?

Alhamdulillah for Islam, dan memang ADA loh kekebalan atau imunitas dalam Islam. Dan kekebalan ini berlaku umum pula. Wah, mana dalilnya?

"Barangsiapa yang menyaksikan orang yang tertimpa bencana / penyakit, lalu ia berdoa: ALHAMDULILLAAHILLADZII 'AAFAANII MIMMAB TALAAKA BIHI WA FADL-DLOLANII 'ALAA KATSIIRIN MIMMAN KHOLAQO TAFDLIILAA (segala puji hanya milik Allah Yang telah membebaskanku dari apa yang Dia uji engkau dengannya, dan Yang benar-benar telah mengaruniaiku keutamaan dibanding banyak dari makhluqNya),.. melainkan ia akan terbebas dari bencana / penyakit tersebut, apapun wujudnya, sepanjang hayat."
(HR. At Tirmidzi dan lainnya, dan hadits ini dihasankan oleh Al Albani)
*dikutip dari buku Imunisasi Syariat, ust. Dr.Muhammad Arifin Badri,MA hal.72-73*

Simple ya konsep kekebalannya. Ga pake sakit dienjus enjus pula. Tidakkah kita sudah dicukupi dengan Islam? Gali tuntunan kita, gali syariat kita dalam hal kesehatan. Ada koq. Tinggal kita mentadabburinya. Jangan bermudah-mudah silau dengan teori barat yang tak sesuai dengan syariat. Di kita ini gampang sekali terpesona dengan teori barat apalagi yang berbekal kata "ilmiah". "Pokoknya ini yang buat kan ahlinya. Kalo tidak diserahkan ke ahlinya tunggu saja kehancurannya." Loh loh loh...lah koq bawa teori barat tapi ditempelin ke hadits. Ya ini berlebihan namanya. Jangan taqlid laah apa kata barat. Teliti dulu teorinya, jangan asal telan. Muslim itu harusnya pede dengan tuntunannya sendiri. Buktinya, berapa ratus tahun Islam berkuasa di dunia, dunia diliputi dengan peradaban yang agung. Peradaban mulia di setiap sisi. Ini yang harusnya kita angkat lagi. Bukan teori barat yang berlatar kapitalis dan berorientasi uang.

Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar