Selasa, 19 September 2017

Do Not Litter, Please..

Selain adab, masalah generasi jaman sekarang adalah menyepelekan JUMLAH.

"Ah, cuma satu batang."
"Ah, cuma satu orang."
"Ah, cuma satu buah."

Efeknya?

Sampah yg berserakan. Di jalan, di lapangan, di sekolah. Saya lihat sendiri semalam di teras sebuah minimarket dekat rumah. Minimarket tersebut menyediakan kursi bagi pelanggannya. Tak lupa disediakan pula tempat sampah di sana. PUN, disertai tulisan di dinding: BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA.

Entah orang sekarang kemampuan membacanya berkurang atau ketidakpeduliannya yg menambah. Sepertinya alasan kedua yg benar. Rasa cuek, ignorant, egp, itu yg menang menguasai diri.

"Ah, nanti juga ada yg bersihin."

Tentu saja nanti ada yg bersihin. Karyawan minimarket pastinya akan membersihkan sisa sampah yg berserakan di sana. Jorok sekali liat sampah2 itu. Ga mungkin dibiarin kan? Tapi apakah berat tangan kalian utk membawa botol minuman, bungkus snack yg abis kalian makan ke tempat sampah yg jaraknya paling jauh 1 meter? apakah berat mengangkat pantat dan kaki utk melangkah ke tempat sampah yg jaraknya ga lebih dari sepuluh langkah?

Beberapa waktu yg lalu saat bermotor, di depan saya ada sepasang pria berboncengan. Lalu sekelebat benda saya lihat melayang ke arah kiri jalan. Satu buah gelas plastik sukses mendarat di pinggir jalan. Saya melongo menyaksikannya. Ga pikir panjang saya percepat laju motor dan mendekat ke sisi kanan kedua pria itu.

Saya buka masker saya dan berkata agak berteriak yg ditujukan ke pria yg di belakang.

"Pak, jangan buang sampah sembarangan ya !"

Si pria tidak menoleh malah membuang muka ke arah kiri tidak mau lihat ke saya. Lalu pria yg mengemudikan motor mendengar dan bertanya ke saya.

"Ada apa bu?"

Saya ulangi kata-kata saya.

"Jangan buang sampah sembarangan !" sambil mata saya memberi isyarat menunjuk pria di boncengannya.

"Oh, iya bu."

Dijawab pendek saja. Si pria di belakang tetap memandang ke kiri. Ya sudah, yg penting pesan saya sudah tersampaikan lalu saya tinggalkan mereka.

Tingkat ketidakpedulian masyarakat makin memprihatinkan. Mereka tidak peduli bahwa angka satu itu sangatlah berpengaruh. Satu orang berpikiran utk membuang sampah, kumpulan dg 99 orang yg berpikiran sama maka akan ada 100 sampah menumpuk di situ. Bayangkan kalo jumlah itu jadi 1000, 10.000, sejuta. Kita punya masalah besar !

Tolong, sekali lagi saya minta tolong, ajarkan anak kita membuang sampah pada tempatnya. Biasakan utk mengingatkan mereka berulang-ulang. Saya pun harus berulang-ulang menegur anak saya yg sudah siap2 membuang sampah sembarangan. Alhamdulillah kalo biasa begitu mereka akan cari tempat sampah tanpa disuruh. Bahkan bertanya tempat sampah di mana. Satu kebiasaan baik yg terduplikasi akan menciptakan lingkungan yg bersih dari sampah.

Bisa kah kita ambil bagian menjadikan lingkungan kita bersih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar