Kamis, 26 Oktober 2017

CIPIKA CIPIKI

Pas melepas si bungsu masuk bis untuk berangkat LDKS, dia salim ke saya dan kami cipika cipika. Melihat adegan itu, mamanya fulan ngomong ke anaknya.
"Kamu koq ga salim cium mama sih?"
Fulannya ga mau dan terus ngeloyor ke bis dengan cueknya. Trus ada ibu-ibu lewat dan nyeletuk, "Aduh mamaa....ngapain cium2 segalaa.."

Saya bengong dan naik alis.

Ada yg salahkah seorang anak laki mencium ibundanya?
Saya cuek aja ama celetukan itu. Saya memang deket koq ama si bungsu. Tapi saya juga mengajarkan dia mandiri koq. Tadi dari sekolah ke tempat bisnya anak-anak disuruh jalan kaki bawa tas segede gaban di punggungnya, saya biarin aja. Sementara beberapa orangtua murid memboncengkan anak mereka naik motor ke sana. I don't do that. Anakku lanang. Lanang iku kuat. Kalau jalan segitu dan bawa beban segitu terus ngeluh, keberatan, dan dibawain pula sama ortunya gimana mau jalan ke medan jihad membawa beban syariat?
Anak muda dididik harus kuat. Kuat jasmani dan rohani.
Dekat sama ibu itu bukan sebuah kelemahan, tapi suatu kekuatan. Memuliakan ibu adalah bentuk kekuatan seorang muslim. Akhlaq dan karakter muslim. Karena ibu adalah kunci surga.
Ubah mindset yuuk..
*efek nonton kajian ust Budi - Mumpung Masih Muda*

27-10-2016
taken from my status on facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar