Senin, 30 Oktober 2017

KOMPLAIN

Beberapa hari yang lalu saya menghadiri acara makan-makan di sebuah warung makan di seputaran cibubur. Tempatnya bisa dibilang masuk standar menengah karena ada di dalam komplek perumahan mewah.
Saya memesan satu minuman yang disuguhkan terpisah dengan gelas es batunya. Lalu si fulan yang duduk tak jauh dari saya memanggil saya perlahan dengan nada suara seperti ingin menunjukkan sesuatu. Tangannya memegang gelas es batu saya. Dalam diam si fulan menunjuk pada satu titik hitam di bagian dalam gelas. Saya mengikuti arah telunjuknya dan menganggukkan kepala pada si fulan. Saya terima kembali gelas itu. Setelah itu dengan satu usapan ringan saya bersihkan titik hitam di gelas itu menggunakan jempol.

Si fulan menyeru pelan dengan wajah kaget. Temannya yang ada di depannya spontan nyeletuk, "Wah bu Eky sabar ya.."
Saya menatap keduanya dengan heran dan pandangan bertanya. Something wrong? pikir saya. Si fulan yang menunjukkan titik hitam tadi barulah berujar, "Kalau saya sudah minta ganti gelas bu Eky"
Reflek alis saya mengernyit heran tapi saya kemudian tersenyum. "Ndak papa pak, tinggal dibersihkan aja." :)

Kejadian itu sederhana buat saya. Tapi mungkin fulan dan temannya itu bisa jadi memandang lain. Entahlah, saya tak paham. Mungkin dalam pandangan mereka hal tersebut tidak sesuai dengan standar layanan konsumen. Mungkin itu berarti menunjukkan ketidakhigienan rumah makan tersebut. Dan mungkin mereka sudah biasa mengajukan komplain atau gimana kalau ada hak sebagai konsumen yang terganggu.

Saya sih ga biasa begitu.

It's no big deal kalau di saya.

Masalah kecil itu tak perlu dibesar-besarkan. Apa sih yang kita dapat dengan komplain hal sepele seperti itu? Menunjukkan kita punya kuasa?
Duh itu bukan saya banget deh.
I don't use to sweat over small stuff or cry over a spilt milk.
Kasihan loh orang yang jadi sasaran komplain itu. Dia manusia biasa yang sama dengan kita. Punya perasaan. Ya siapa juga sih yang mau dimarah-marahi? Ga enak banget loh digituin.

Kalau tindakan saya dianggap jorok ya tak mengapa. Tak masalah. It's just a tiny spot. Dan jangan lupa adab saat minum. Awali dengan basmalah dan akhiri dengan hamdalah, selesai. Itu merupakan perlindungan bagi saya dengan menyerahkan semuanya pada Allah. Saya yakin Allah melindungi kesehatan saya koq.
Sebelum komplain, lebih baik pikir dahulu. Apakah patut kita membesar-besarkan sesuatu yang kecil? Orang lain mungkin takut sama kita. Tapi kita tak mendapat rasa hormat dari situ. Karena kita terlebih dahulu memperlakukan orang lain dengan tidak hormat.

You get what you give.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar