Jumat, 25 Agustus 2017

BUNDA SAYANG KAMU, NAK!

6 Maret 2009

Setiap hari, jam 10.00 pagi saya hampir tidak pernah melewatkan acara talk show Oprah Winfrey Show di sebuah TV swasta. Ada saja hal – hal baru yang saya pelajari di situ karena segmen yg dibahas meliputi semua aspek kehidupan.
Namun acara Sabtu itu betul- betul menyentuh hati saya karena membahas ttg kelainan yg diderita oleh anak – anak dan respon keluarga dalam menghadapinya.
Diceritakan, seorang anak bernama Gaby Gingstar berusia 5 tahun, menderita suatu kelainan di mana syaraf yg biasa bertugas menyampaikan pesan rasa sakit ke otak tidak berfungsi sama sekali. Akibatnya, Gaby tidak dapat merasakan sakit pada tubuhnya, dan maksud saya sama sekali TIDAK PERNAH merasa sakit!! Karena kelainan ini pula, dia harus kehilangan satu matanya karena dia cungkil sendiri sampai keluar tanpa kesakitan dan sekarang dia memakai mata imitasi. Itupun masih harus dibantu memakai kacamata seperti kacamata renang supaya dia tidak mencungkil mata satunya. 
Saya ngeri sekali melihat hal ini, terutama sangat bersimpati pada ibu si bocah. Bayangkan saja, keluarganya tidak bisa melepaskan pandangan dari Gaby sedetik pun. Betul – betul memerlukan kesabaran yang luar biasa utk menerima keadaan ini. Gaby juga tidak dapat merasakan cuaca di luar baik itu panas menyengat atau dingin sedingin musim salju. Pernah sekali waktu lepas pengawasan sebentar, dia sudah memegang bola lampu yg sedang menyala terang. Akibatnya telapak tangannya melepuh dan tetap saja dia tidak merasakan kesakitan. Bahkan rahangnya pernah patah namun keluarganya tidak mengetahui sampai 1 bulan hingga kelihatan di pipinya benjolan akibat patah rahang tersebut. Betul – betul memprihatinkan.
Hal ini merubah pandangan saya terhadap anak – anak saya, bahwa saya ternyata memang masih kurang banyak bersyukur sudah dianugerahi anak – anak yg sehat wal afiat. Bahwa bagaimana pun merepotkannya mereka, tetap saya harus bersyukur dengan segala kelebihan yang dimiliki mereka. Bahwa saya tentunya harus lebih bijaksana dalam menghadapi anak–anak terutama dalam mengendalikan emosi saya. Semoga dengan membagi informasi ini dapat memberikan pencerahan kepada bunda-bunda yang lain bahwa rasa syukur terhadap Allah SWT tak putus-putusnya harus kita panjatkan pada-Nya. Dan kita dapat meningkatkan kualitas sebagai ibu yang bijak bagi putra putri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar